..time to sleep, in my case.
Back in the day, waktu TPB (tahun pertama kuliah di ITB), gw termasuk anak yang berkecukupan dalam hal tidur. Bahkan gw punya tempat favorit buat tidur siang sehabis kuliah, yaitu di teras depan kamar kosan temen gw. (aneh ya? ya, tertawalah, go on, laugh). Dibilang favorit karena dengan konfigurasi kursi panjang yang demikian (tempat gw tidur siang berbantalkan tas) kalo terlentang, gw bisa lihat langit yang biru cerah dengan indahnya, karena tepat deket teras itu ada atap yang terbuka.
[What's the big deal 'bout the wide blue sky? I like skies. The clean blue afternoon sky, the vibrant sunset, the bleak dusk or the gloomy cloudy sky, I enjoy them all. But while those all enjoyable, those all also,well, as I stated implicitly in the previous post, set my mood easily.]
Saat ini, kesempatan untuk itu semakin langka. Bahkan, waktu tidur malam juga semakin lama semakin termakan. Oleh tugas, kegiatan, hiburan. Mungkin tiap hari paling banyak juga cuma 5 jam kuliah, tapi berbagai tugas, proyek, dan kegiatan organisasi memakan sisanya sampai ludes.
Sometimes I miss those easy days at TPB, but I know that going forward has its price.